cultural nigt di nasi goreng kemang, kami bukan pemuda yang sibuk menuntut tanpa karya nyata, kami berdiri pada tiga pilar, capacity building, social service, dan advokasi.
Lampung adalah bumi yang menginspirasi, dengan segala potensi dan keterbatasannya. hari itu aku bermimpi, membangun sebuah gerakan nyata untuk masyarakat. disaat yang sama, aku tau parlemen muda Indonesia. sesaat terfikir olehku untuk berkolaborasi dengan yang lain, saling berbagi dan memotivasi, lalu mencobalah aku untuk bergabung dengannya. itu kali pertama aku mendapat nama iman usman, dan saya tertarik dengan interstnya membangun negeri. gaya perjuangannya mirip dengan goris mustaqim yang kutemui disolo pada akhir 2010 silam. jelang beberapa waktu berselang, aku bertemu dengan seniorku di SMA yang pernah menjabat sebagai president BEM SI, ia banyak berpendapat tentang gerakan akar rumput, wirausaha sosial, volunteer, dan tidak ketinggalan opini ia tentang iman usman dan parlemen mudanya. hari-hari kampanye parlemen mudapun kulalui dengan penuh tanya...
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
Sejak jumpa kita pertama
Kulangsung jatuh cinta
walau kutahu kau ada pemiliknya
Tapi ku tak dapat membohongi hati nurani
Ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini
Maka ijinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkah ku sekedar sayang padamu
Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami, beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Memang semua ini milik kita, sendiri
Hanya alang alang pagar rumah kita
Tanya anyelir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun semua itu punya kita
Memang semua itu milik kita
Haruskah kita beranjak ke kota
Yang penuh dengan tanya
Lebih baik disini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
Semuanya ada disini
Rumah kita
0 komentar:
Posting Komentar