Bismillahirrahmanirrahim ,memulai menulis sebuah refleksi di akhir perjalanan 2012. Puji Sykur kepada Allah atas segala karunia yang begitu indah dan membuat tahun ini memiliki begitu banyak warna. Segudang kejutan manis, hikmah yang mendewasakan, dan proses belajar yang tiada henti. Teriring juga sebaris do'a untuk tahun depan, semoga ditahun depan dapat berkarya lebih, belajar dengan arif, dan memaknai setiap hikmah dengan bijak.
Terimakasih yang tak terkira untuk para inspirator tahun ini, Untuk Mamak Bapak dengan segala do'a dan peluh yang tak terputus, adik-adik, serta keluarga besar yang sedang berproses menjadi semakin dewasa. Untuk teman-teman yang selalu ada di sisi dalam setiap cerita, Putri-Sam-Mb Didi-Mb Nisa-Hanif-Ratna-Mb Puji-Sherly-Pur-Mb Rini-Mb Puji-Mb Mega, terimaksih atas segala celoteh harian yang telah didengarkan. Untuk keluarga-keluarga kecil yang menginsirasi Pak Arif-Mb Ngesti-Fatimah juga Bang Hendri-Mei-Gege, dan tak lupa pula K Redi-Mb Lia-Azka-Faras. Sungguh kalian luar biasa banyak menginspirasi tahun ini. Untuk segala kehidupan volunteering di pesisir ataupun candi mas Esti-Evi-Ovin-Hetty-Priska-Novia, thanks guys ! Rahmat-Rio-Intan dan semua rekan kerja yang luar biasa. Juga Inpirasi besar dari keluarga Parlemen Muda Indonesia yang telah mengembalikan kepercayaan diri saya untuk berkarya. Banyak juga nama-nama besar yang tak bisa disebut satu per satu.. Mb Yuni-Mb Mida-Mb Sufi.. dan semuanyaaaaaaaaaaaaaaaa....! terimakasih atas warna tahun ini. semoga di tahun depan kita mampu mewarnai hidup ini dengan amal-amal nyata yang bisa diterima olehNya. Amin.
Dan inilah cerita perjalanan 2012...
Imakipsi - Independenitas : Idealisme Muda yang Mahal
Perjalanan awal tahun menemani Jevri dan Ando ke negeri ampera, bumi mpek-mpek, amaziinnngg....! bertemu dengan teman-teman dari senatero negeri, melihat masa depan pendidikan. Banyak hal bisa dipetik, tentang sebuah pelajaran independensi, tentang persatuan generasi muda, dan pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa kami para pemuda memiliki satu semangat perbaikan yang sama. Namun ada kalanya kehadiran sosok ketiga merayu independenitas dan merusak kemesraan kami. Di bumi sriwijaya saya juga belajar profesionalisme dan standar baku, bagaimana sebuah tubuh yang berskala nasional memiliki kualitas dan kapasitas yang berskala nasional pula. Thanks for a great chance ! semoga kelak kita dipertemukan kembali untuk sebuah semangat yang sama dalam membangun pendidikan yang berkualitas, berkarakter, serta membebaskan.
Parlemen Muda : Aku Kembali Percaya Diri !
Sebuah pengalaman baru di parlemen muda, melihat gerakan dari sudut pandang yang lain, berjumpa dengan orang-orang baru, berjumpa dengan ide-ide segar. Dari dulu saya bertanya-tanya bagaimana ashoka young changemaker menciptakan pembaharu muda, disini saya berjumpa langsung dengan beberapa orang mentornya.
Pada kesempatan ini pula saya bisa berdialog dengan sosok-sosok yang sangat menginspirasi, era gerakan sosial dalam hidup saya dimulai. Saya merasa benar-benar menjadi anak muda yang
idenya dihargai dan memiliki kebebasan berkarya. Saya mengenal Kandank jurank doank, indonesia mengajar, dan banyak sekali yang tak dapat diceritakan satu per satu.
Saya tidak pernah bermimpi sebelumnya berkumpul dengan anak-anak muda cerdas dari seantero negeri, tidak hanya cerdas, namun juga peduli. Mahasiswa dari universitas ternama, dalam dan luar negeri. Satu hal yang begitu membedakan mereka dengan saya, mereka pekerja keras, jadi ketika mereka memiliki hasil yang lebih banyak itu adalah suatu konsekuaensi logis.
Banyak hikmah yang bisa saya petik disini, tentang "unity in diversity" . Kami belajar banyak dari keberagaman, hingga pada akhirnya kami sepakat pada stu kata "perubahan". Tanpa diduga dan disangka saya diamanahi sebagai delegasi provinsi terbaik. Malam itu perasaan saya benar-benar campur aduk. Saya yang merasa kehilangan kepercayaan diri paska teman-teman seperjuangan saya di SMA banyak berpindah ke Jawa. Malam ini teman-teman yang luar biasa ini kembali menguatkan saya bahwa saya bisa dan betapa selama ini saya telah menyia-nyiakan setiap nikmat yang Allah berikan.
Terimakasih untuk teman-teman yang memiliki ide sesegar ini, mepertemukan kami dari berbagai provinsi, memfasilitasi untuk sharing, memfasilitasi untuk bertemu sosok-sosok yang sangat menginspirasi, mengajarkan kami memikirkan membangun optimisme perubahan, meradiasikan ke daerah. Sungguh itu oleh-oleh yang tidak terlupakan. Sekali lagi "kalian adalah sosok cerdas !" .
Semoga kelak di tahun-tahun depan kita dapat berkumpul kembali pada dimensi yang berbeda. Jika hari ini kita berbicara rekomendasi kebijakan, semoga kelak kita menjadi pengambil dan pelaksana kebijakan tersebut. Semoga di tahun tahun mendatang negeri ini segera sembuh dari sakitnya. Semoga di tahun mendatang, saya yang di daerah mampu meradiasikan apa yang telah dibekalkan. Terimakasih banyak... dan dipenghujung tahun ini mari sekali lagi kita teriakkan "suara pemuda ! nurani bangsa !
Dari Musdalub Hingga Bukan Diplomasi Ping-Pong
"kami adalah tim, saya salah satu yang memilihnya menjadi pemimpin tim, jadi saya juga akan membantunya, bahkan ketika memutuskan mundur sekalipun..."
Mencoba mempertanggungjawabkan perbuatan saya dalam memilih seseorang dan telah memutuskan bergabung dalam tim'nya membuat saya menjadi dilema. Saya harus tau alasannya, menyelesaikan permasalahan yang ada, baru bergabung dalam kabinet "pejabat sementara". Sangat menyakitkan apabila dulu saya ikut gadang-gadang memilih beliau namun pada akhirnya ketika ada permasalahan saya ikut menyalahkan. Itu juga pengaruh sejarah saya.
Musdalub cukup membuat saya terpukul, apapun alasannya, bisa diceritakan atau tidak, namun semua itu sudah berlalu, bergabung di tim ekonomi yang kompaknya ekstra cukup menghibur dan menjadi pengobat rindu. Walau kamipun tidak melakukan apa-apa sampai pada akhirnya menyelenggarakan sebuah pelatihan yang sampai sekarang belum juga di follow up'i, semoga tahun depan bisa menjadi lebih baik.
Sejuta alasan dikumandangkan atas tidak kemasivan yang ada, namun ruh yang sesungguhnya adalah "visi ini belum menyatu". Bukan masalah fokus kedua sembari mengejar wisuda, bukan batu loncatan menjadi pejabat, bukan karena tidak memberikan penghidupan, dan bukan yang lain, bahkan terbersit sedikitpun menjadi pejabat juga tidak. Karena saya ingin "bergerak dalam porsi saya sebagai mahasiswa" itu saja.
Sungguh hikmah pendewasaan dan kelapangan yang sangat besar, "seandainya saya laki-laki mungkin sudah duel satu lawan satu" sekali lagi mohon ma'af atas kesempitan hati yang saya miliki. Mungkin tahun baru ini bisa menjadi menjadi moment diantara kita untuk belajar lebih arif, berdiskusi dengan lebih dewasa, mengedepankan intelektualitas, dan memandang dengan pikiran terbuka. Sehingga visi ini bisa terakomodir dan tidak setengah hati lagi, semoga semua tetap lurus pada nilainya dan tidak bergeser begitu saja.
Bukan diplomasi ping-pong cukup meredakan ketegangan yang ada, terimakasih untuk moment akhir tahun yang cukup manis. terimakasih untuk warna yang telah tergores tahun ini, rasa bak gado-gado yang menambah kelezatan perjalanan. Semoga hikmah ini bisa kita petik bersama untuk tahun depan.
Kaumuda Pringsewu : Karya Awal Untuk Kampung Halaman
Terimaksih banyak untuk Fadhil, Hani, Nivia, juga Hamadin. Ide kalian keren banget ! memang anak daerah harus membangun daerahnya. Walau baru sampai pada tahap launching, dan satu kali tampil di TV, juga satu kali bazar, saya yakin ini adalah awal yang baik-untuk tahun-tahun depan.
Saya masih bermimpi rogram pringsewu young volunteer terlaksana dan diikuti oleh puluhan pelajar dan pemuda, sehingga mereka bisa berkarya kecil-kecilan untuk daerah sekitar mereka. tak mengapa kecil, jika kita lakukan bersama-sama pada akhirnya juga akan meberikan dampak besar. Ada yang mendidirkan taman baca, membuat kompos, mengemas kelanting, ohhh... indahnya masa depan pringsewuku. Banzai !
Terimakasih untuk teman-teman yang memiliki ide sesegar ini, mepertemukan kami dari berbagai provinsi, memfasilitasi untuk sharing, memfasilitasi untuk bertemu sosok-sosok yang sangat menginspirasi, mengajarkan kami memikirkan membangun optimisme perubahan, meradiasikan ke daerah. Sungguh itu oleh-oleh yang tidak terlupakan. Sekali lagi "kalian adalah sosok cerdas !" .
Semoga kelak di tahun-tahun depan kita dapat berkumpul kembali pada dimensi yang berbeda. Jika hari ini kita berbicara rekomendasi kebijakan, semoga kelak kita menjadi pengambil dan pelaksana kebijakan tersebut. Semoga di tahun tahun mendatang negeri ini segera sembuh dari sakitnya. Semoga di tahun mendatang, saya yang di daerah mampu meradiasikan apa yang telah dibekalkan. Terimakasih banyak... dan dipenghujung tahun ini mari sekali lagi kita teriakkan "suara pemuda ! nurani bangsa !
Dari Musdalub Hingga Bukan Diplomasi Ping-Pong
"kami adalah tim, saya salah satu yang memilihnya menjadi pemimpin tim, jadi saya juga akan membantunya, bahkan ketika memutuskan mundur sekalipun..."
Mencoba mempertanggungjawabkan perbuatan saya dalam memilih seseorang dan telah memutuskan bergabung dalam tim'nya membuat saya menjadi dilema. Saya harus tau alasannya, menyelesaikan permasalahan yang ada, baru bergabung dalam kabinet "pejabat sementara". Sangat menyakitkan apabila dulu saya ikut gadang-gadang memilih beliau namun pada akhirnya ketika ada permasalahan saya ikut menyalahkan. Itu juga pengaruh sejarah saya.
Musdalub cukup membuat saya terpukul, apapun alasannya, bisa diceritakan atau tidak, namun semua itu sudah berlalu, bergabung di tim ekonomi yang kompaknya ekstra cukup menghibur dan menjadi pengobat rindu. Walau kamipun tidak melakukan apa-apa sampai pada akhirnya menyelenggarakan sebuah pelatihan yang sampai sekarang belum juga di follow up'i, semoga tahun depan bisa menjadi lebih baik.
Sejuta alasan dikumandangkan atas tidak kemasivan yang ada, namun ruh yang sesungguhnya adalah "visi ini belum menyatu". Bukan masalah fokus kedua sembari mengejar wisuda, bukan batu loncatan menjadi pejabat, bukan karena tidak memberikan penghidupan, dan bukan yang lain, bahkan terbersit sedikitpun menjadi pejabat juga tidak. Karena saya ingin "bergerak dalam porsi saya sebagai mahasiswa" itu saja.
Sungguh hikmah pendewasaan dan kelapangan yang sangat besar, "seandainya saya laki-laki mungkin sudah duel satu lawan satu" sekali lagi mohon ma'af atas kesempitan hati yang saya miliki. Mungkin tahun baru ini bisa menjadi menjadi moment diantara kita untuk belajar lebih arif, berdiskusi dengan lebih dewasa, mengedepankan intelektualitas, dan memandang dengan pikiran terbuka. Sehingga visi ini bisa terakomodir dan tidak setengah hati lagi, semoga semua tetap lurus pada nilainya dan tidak bergeser begitu saja.
Bukan diplomasi ping-pong cukup meredakan ketegangan yang ada, terimakasih untuk moment akhir tahun yang cukup manis. terimakasih untuk warna yang telah tergores tahun ini, rasa bak gado-gado yang menambah kelezatan perjalanan. Semoga hikmah ini bisa kita petik bersama untuk tahun depan.
Kaumuda Pringsewu : Karya Awal Untuk Kampung Halaman
Terimaksih banyak untuk Fadhil, Hani, Nivia, juga Hamadin. Ide kalian keren banget ! memang anak daerah harus membangun daerahnya. Walau baru sampai pada tahap launching, dan satu kali tampil di TV, juga satu kali bazar, saya yakin ini adalah awal yang baik-untuk tahun-tahun depan.
Saya masih bermimpi rogram pringsewu young volunteer terlaksana dan diikuti oleh puluhan pelajar dan pemuda, sehingga mereka bisa berkarya kecil-kecilan untuk daerah sekitar mereka. tak mengapa kecil, jika kita lakukan bersama-sama pada akhirnya juga akan meberikan dampak besar. Ada yang mendidirkan taman baca, membuat kompos, mengemas kelanting, ohhh... indahnya masa depan pringsewuku. Banzai !
Volunteering : Make it happened !
Mimpi bisa berbuat sesuatu untuk masyarakat, mupeng liat indonesia mengajar, akhirnyaaaa.... terlibat juga di aktivitas volunteerism. Seru...! penuh haru. Haru liat anak-anak pesisir semangat belajar, haru bisa mengenalkan adik-adik tingkat sama dunia volunteerism lewat program charity. Thanks buat temen-temen volunteer atas hari-harinya. Bermimpi suatu hari di pesisir benar-benar ada sekolah apung. Bisa membuka kantung-kantung wirausaha untuk ibu-ibu, dan lambat laun taraf hidup mereka membaik.
Suatu kesempatan yang luar biasa pula bisa bantu Putri mewujudkan cita-cita Kapal (komunita peduli anak Lampung)'nya, thanks buat bunda iin yang sudah menunjukkan caranya berdongeng. Mas Andi dan Mb Tika yang mengagumkan ! Sungguh keterbatasan ekonomi tidak mengahambat mereka untuk berkarya, amazing...
Menjadi PR tersendiri untuk membuat kurikulum pendidikan informal yang menyenangkan, berkarakter dan membebaskan seperti itu. Semoga tahun ini diamanahi Laptop oleh Allah, sehingga saya bisa segera menyelesaikan kurkulumnya. amin..
Terima kasih atas rasa syukur yang tanpa lelah kalian ajarkan, terimakasih telah menjadi warna yang indah di tahun ini.
BLCN : Terima Kasih Sudah Mampir dan Belajar Banyak
Pengalaman yang luar biasa bisa mampir dan belajar banyak, membuka pikiran baru, ide-ide baru, komunitas baru, juga cerita baru. Sepertinya ilmu yang didapat akan sangat bermanfaat kelak.. Arigatou...
Semoga semakin semangat dalam menjadi garda depan industri kreatif di Lampung. Aminn...
MUN : pada akhirnyaaa........
Alhamdulillah akhirnya diberikan kesempatan untuk ikut sidang MUN di Jakarta, setelah tahun lalu tidak lolos, tahun ini bisa bergabung di committee Economy And Social Council, yahhh... walaupun belum bisa memberikan kontribusi banyak, namun saya banyak belajar bagaimana para diplomat itu membuat kebijakan yang memperjuangkan sekejahteraan masyarakat dunia. Luar biasa !! Luar biasa pening ! Semoga tahun 2013 diberi kesempatan untuk mengikuti MUN di luar Indonesia.
Sesampainya di Lampung, terlibat juga di launching Lampung MUN Club, dengan diahadiri murid-murid dari Aussie yang spesial sekali. Thank's for the moment...
Global Youth Cultural Summit....
Dari kecil saya bermimpi menjadi anak yang terpilih untuk menjadi penjaga perdamaian dunia, ha ha ha itu dulu... Alhamdulillah tahun ini saya lolos seleksi Global Youth Cultural Summit bersama 400 pemuda dari seluruh dunia lainnya. dan insyaallah akan berangkat agustus 2013 nanti.
Speak Up ! : memulai sebuah wirausaha sosial...
Atas bantuan kak redi, mb indah, rahmat, dan mb lia, akhirnya saya memulai wirausaha sosial saya dibidang bahasa inggris. Pada resolusi 2013 saya, saya berharap banyak pada kewirausahaan sosial ini. Saya berharap ini bisa menjadi komunitas belajar masyarakat yang murah dan cepat. Memiliki kurikulum yang baku dan menjadi tempat katualisasi dan muara dari keilmuan saya. Bahkan saya bercita-cita ingin hidup dan membesarkan speak up saja.
Dan yang paling menarik, bahasa itu masih menjadi sesuatu yang bebas nilai dan netral, sehingga kita masih bisa mengembangkan bahan ajarnya untuk pendidikan karakter, dll. coba bayangkan di seluruh lampung berdiri banyak titik speak up, dari komplek ke komplek, semoga suatu hari nanti bisa menjadi wisata edukasi. Amin ya Rabb...
saya juga berharap speak communitynnya bisa sebesar TEDx, menebar inspirasi, memfasilitasi perubahan, amiiinn.... semoga mimpi ini tidak tergerus oleh tuntutan hidup.
he he... brosur ini belum diedit lho... harga aslinya lebih merakyat, lima puluh ribu per bulan..!
Kejutan kecil dari Pramuka SMP 8
hmmmm... di penghujung tahun ada kejutan kecil dari Pramuka SMP 8... hal ini mengingatkan saya dengan hiruk pikuk masa SMA yang manies, bedanya jika dulu saya berada di posisi mereka, sekarang saya belajar pada situasi yang baru ^^, damailah lampungku....
Last But not Least....
Pagi ini saya mendapat SMS dari bapak yang bunyinya kurang lebih begini... "ma'afkan kami yang tidak memberikanmu terompet, karena itu adalah budaya yahudi. ma'afkan kami yang tidak memberikanmu lonceng-lonceng kecil, karena itu adalah budaya nasrani. ma'afkan kami yang tidak mengajakmu ke keramaian tahun baru, karena itu adalah budaya majusi. karena kami yakin engkau tidak akan tega melihat ayah bundamu dilempar ke neraka karena tak mampu mendidikmu dengan baik."...
sungguh mata ini berkaca-kaca, karena selama ini mereka tidak pernah bersedu-sedan seperti itu kepada saya...
Terimakasih Allah, atas segala nikmat yang telah engkau limpahkan kepadaku, keluargaku, dan saudaraku, semoga tahun ini mampu menjadi pembelajaran yang berharga. Ya Allah... semoga kelak, ditahun mendatang, saya dapat berbuat lebih baik lagi... memberikan kemanfaatan yang banyak bagi keluarga dan agama... amin.
Pagi ini saya mendapat SMS dari bapak yang bunyinya kurang lebih begini... "ma'afkan kami yang tidak memberikanmu terompet, karena itu adalah budaya yahudi. ma'afkan kami yang tidak memberikanmu lonceng-lonceng kecil, karena itu adalah budaya nasrani. ma'afkan kami yang tidak mengajakmu ke keramaian tahun baru, karena itu adalah budaya majusi. karena kami yakin engkau tidak akan tega melihat ayah bundamu dilempar ke neraka karena tak mampu mendidikmu dengan baik."...
sungguh mata ini berkaca-kaca, karena selama ini mereka tidak pernah bersedu-sedan seperti itu kepada saya...
Terimakasih Allah, atas segala nikmat yang telah engkau limpahkan kepadaku, keluargaku, dan saudaraku, semoga tahun ini mampu menjadi pembelajaran yang berharga. Ya Allah... semoga kelak, ditahun mendatang, saya dapat berbuat lebih baik lagi... memberikan kemanfaatan yang banyak bagi keluarga dan agama... amin.