Minggu, 30 Desember 2012

Bismillahirrahmanirrahim ,memulai menulis sebuah refleksi di akhir perjalanan 2012. Puji Sykur kepada Allah atas segala karunia yang begitu indah dan membuat tahun ini memiliki begitu banyak warna. Segudang kejutan manis, hikmah yang mendewasakan, dan proses belajar yang tiada henti. Teriring juga sebaris do'a untuk tahun depan, semoga ditahun depan dapat berkarya lebih, belajar dengan arif, dan memaknai setiap hikmah dengan bijak. Terimakasih yang tak terkira untuk...

Kamis, 27 Desember 2012

Waktu terasa semakin berlalu Tinggalkan cerita tentang kita Akan tiada lagi kini tawamu Tuk hapuskan semua sepi di hati Ada cerita tentang aku dan dia Dan kita bersama saat dulu kala Ada cerita tentang masa yang indah Saat kita berduka saat kita tertawa Teringat di saat kita tertawa bersama Ceritakan semua tentang kita Ada cerita tentang aku dan dia Dan kita bersama saat dulu kala Ada cerita tentang masa yang indah Saat kita berduka saat kita terta...

Selasa, 25 Desember 2012

"hidup itu seperti permainan game, kita mengetahui awalnya, mengetahui peraturannya, dan ada dua kemungkina di akhir, menang atau kalah, dan satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memperjuangkannya" Beberapa bulan terakhir saya bagaikan menghilang ditelan bumi, entah sedang ingin berkonsentrasi atau apan, trus tiba-tiba janjian nonton dengan teman saya, saat itu kami menonton film 5 cm. kontan teman saya berkomentar "kok kita kaya 5 cm ya? setelah beberapa bulan...
Hari ini saya ingin bercerita, sederhana saja, tentang sebuah perjalanan, sebut saja saya dan teman-teman, ya beberapa orang yang saya kenal. Bisa dibilang kami satu organisasi sebenarnya, namun tidak begitu mengenal satu sama lain. Ya itulah yang saya analisa, karena sejauh organisasi yang saya ikuti baru disini saya merasa tidak seperti di rumah, merasa asing dengan teman satu tim, tidak mengenal dan juga tentu tidak saling peduli ketika beberapa diantara kita sedang...

Minggu, 23 Desember 2012

Hi ! makin eksis saja kau disana, senyum terkembang karena satu persatu kerja kerasmu membuahkan sebua realisasi mimpi. makin mantap saja kau mendaki setiap tangga kehidupan. Sedikitpun tak terlihat rasa takut dalam guratan optimismemu. Setiap orangpun yakin tak lama lagi kau akan berkarya semakin besar. Sungguh luar biasa... selamat kawan ! Kadang aku membayangkan kau menyempatkan waktu bercengkrama dengan kami, dan semua bertanya tentang dirimu yang luar biasa. tapi...
Hi, apa kabar disana ? masihkah berlari ceria dengan mimpimu ? masihkah yakin dengan angan dan setiap papan mimpi yang dulu pernah kita rumuskan bersama ? Aku tak ingin masa muda ini cepat berlalu, karena aku khawatir ketika aku dewasa nanti semua mimpi ini akan hilang, tak lagi aku memiliki angan untuk banyak orang, tapi sibuk dengan diriku dan kebutuhan hidup. Kau akan sibuk dengan keluarga barumu, dan aku akan sibuk dengan keluarga baruku. Kita lupa betapa bahagianya...
Angin muson bertiup kencang menandakan perubahan musim, dua era yang begitu berbeda yang juga memberikan kesibukan berbeda bagi para petani, khususnya para transmigran yang sebagian besar menanam kopi, lada, juga kakau. Para petani akan sibuk menjaga ladang kala musim kemarau tiba, khawatir kalau-kalau gesekan antar dahan menghasilkan api yang dapat membakar ladang-ladang mereka, tidak sekali dua kali hal itu terjadi, sampai-sampai pemerintah menurunkan puluhan pesawat pemadam kebakaran. Lain cerita ketika musim penghujan datang, petani sawah...
“ Piil pesenggiri itu tak lain adalah lambang kehormatan masyarakat adat Lampung yang harus dijiwai, dan dipertahankan sesuai dengan gelar yang disandang, Piil Pesenggiri itu ada empat dan merupakan keutuhan dari unsur Juluk Adek (Gelar adat), Nemui Nyimah (Menjaga Hubungan Kekeluargaan/Silaturahmi), Negah Nyappur (Suka bergaul), dan Sakai Sambaiyan (Tolong Menolong dan Gototng Royong). Orang Lampung akan disebut memiliki Piil apabila mereka sudah memenuhi keempat unsur ini, karena keempat unsur tersebut merupakan satu kesatuan/ pedoman bermasyarakat.”...

Rabu, 19 Desember 2012

Suasana pasar Bringharjo masih melekat kuat dibenak, ada kerinduan besar akan sebuah tanah kelahiran. Ibu-ibu yang ramah, batik-batik melambai, logat jawa bak nyanyian merdu di pagi hari. Benar kata orang, seindah-indahnya di negeri orang masih lebih indah di negeri sendiri. Jogja dengan segala pesonanya, alunan gamelan nan ramai, becak-becak bak simbol perlawanan ‘kawula alit’  terhadap ‘kawula elit’ yang bisa dibilang jauh dari peduli. Ketidakpedulian itulah yang menghantarkanku menjadi pesakitan, membuat Endang melakukan perlawanan...