Karena selama hidup kita
belajar, maka tak ada alasan untuk kita merasa tertinggal ataupun terlanjur
salah. Kelemahan terbesar kebanyakan orang adalah ketika ia jatuh maka ia akan
merasa bahwa itu adalah akhir dari segalanya. Mereka lupa bahwa kehidupan ini
dinamis, bukan mereka yang diatas yang pada akhirnya mendapat hadiah berupa
garis finish yang indah, tapi sosok-sosok pembelajarlah yang tidak pernah
tenggelam tergilas oleh zaman.
Melalui tahun ini yang
nyaris dipenuhi oleh kesalahan dari hari ke hari, mulai dari konflik di Speak
Up, BLCN, project sampah, kuliah, gerakan, dan sederet kisah-kisah kelam yang
terus merongrong integritas. Rasa-rasanya apa yang dilakukan selalu berakhir
dengan konflik dan kesan yang buruk. Perlahan tapi pasti waktu akan memberikan jawaban
bagi insan yang mau berbenah untuk lebih baik lagi.
Dulu, pertama kali masuk
SMP, sama sekali tak bisa bahasa inggris, berkeringat ketika guru masuk, dan
langsung ambil ancang-ancang untuk mencontek. Dulu ketika SMA ingin sekali
disebut debater, dan sekali lagi mantra ini berhasil ‘never say never’, di awal
kelas tiga saya menjuarai turnamen debat pertama saya. Hal yang awalnya
terlihat mustahil, tak tau satu kosa kata bahasa inggrispun pada akhirnya bisa
membuahkan hasil yang manis ketika kita sabar melewati prosesnya.
Dikala kecil, menyenangkan
rasanya mendengar cerita saudara yang kesana kemari, punya program ini dan itu.
Saat itu rasanya mustahil bagi saya untuk memiliki peluang yang sama, teman
yang terbatas, akses yang sulit, hingga pada akhirnya perlahan tapi pasti dari
satu fase organisasi satu ke yang lainnya, perlahan semua itu terwujud.
Tak ada yang tidak mungkin
ketika kita sabar untuk berproses, tak ada yang tidak bisa dibuktikan ketika kita
berusaha sekuat tenaga. Dan sama seperti hari ini, tak menyangka akan
mendapatkan kenangan manis di penghujung tahun, mendapat keluarga baru yang
membuat segalanya menjadi mungkin. Sebuah ‘dream team’ yang tidak pernah saya
ekspektasikan untuk dijumpai lagi dimasa kampus ini. Rasanya segala
kesalahan-kesalahan yang lewat terlalu sulit membuka pintu perbaikan.
Ketika detik terus
berdetak, maka waktu menawarkan kesempatan manis bernama pembelajaran, memetik
hikmah dalam dimensi kesalahan atapun keberhasilan. Kini, semua lebih dari
sebuah tahap yang saya ekspektasikan, kembali merangkul rasa percaya diri,
mendapatkan keberanian, berkumpul bersama teman-teman yang mampu menjadi lilin
penerang menuju mimpi yang hampir saja pudar. Project-project gerakan yang pada
akhirnya ‘I make it happen !’ this is not only a fairy tale.
0 komentar:
Posting Komentar