konferensi meet the leaders, kami berjumpa dengan banyak pemimpin, tokoh, dan anak muda yang menginspirasi

suasana advokasi kebijakan di DPD, selain itu kami juga melakukan advokasi ke kemenpora, kemendiknas, kementrian kesehatan, dan kementrian lingkungan hidup.


cultural nigt di nasi goreng kemang, kami bukan pemuda yang sibuk menuntut tanpa karya nyata, kami berdiri pada tiga pilar, capacity building, social service, dan advokasi.

suasana persidangan, dalam sidang ini kami mengangkat tiga issue, pendiidikan : pendidikan murah, merata, dan berkualitas. kesehatan : kesehatan ibu dan anak. lingkungan : sustainable development, keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup.



suasana diskusi saat capacity building, kami belajar menganalisis masalah dan merancang project sosial

suara pemuda, nurani bangsa ! untuk indonesia yang lebih baik...



Lampung adalah bumi yang menginspirasi, dengan segala potensi dan keterbatasannya. hari itu aku bermimpi, membangun sebuah gerakan nyata untuk masyarakat. disaat yang sama, aku tau parlemen muda Indonesia. sesaat terfikir olehku untuk berkolaborasi dengan yang lain, saling berbagi dan memotivasi, lalu mencobalah aku untuk bergabung dengannya. itu kali pertama aku mendapat nama iman usman, dan saya tertarik dengan interstnya membangun negeri. gaya perjuangannya mirip dengan goris mustaqim yang kutemui disolo pada akhir 2010 silam. jelang beberapa waktu berselang, aku bertemu dengan seniorku di SMA yang pernah menjabat sebagai president BEM SI, ia banyak berpendapat tentang gerakan akar rumput, wirausaha sosial, volunteer, dan tidak ketinggalan opini ia tentang iman usman dan parlemen mudanya. hari-hari kampanye parlemen mudapun kulalui dengan penuh tanya...

kampanye sudah berlalu, dan tiba saat-saat keberangkatan menuju jakarta. saya sempat up date status di FB "berharap banyak pada parlemen muda".. karena saat itu saya baru pulang dari palembang untuk mengikuti kongres salah satu gerakan mahasiswa dan saya benar-benar gerah.. anak-anak muda ini sudah menjadi orang tua, tidak menjadi dirinya sendiri, dan terlihat sangat jelas, bahkan vulgar, ada parpol dibelakangnya... bagi saya sah-sah saja berpolitik... tapi biarkan yang muda tetap dengan jiwa muda, semangat, kreatifitas, dan idealismenya.. biarkan mereka berekspresi, tanpa batasan kepentingan. kembali ke status di FB saya, ada seorang senior saya di kampus chat saya... dengan beberapa opininya tentang parlemen muda... terkait hubungannya dengan banggar DPR dll... tapi setelah berselang kemari, sepertinya senior saya itu salah mengerti... bisa saja yang ia maksudkan parlemen remaja...

malam itu di nasi goreng kemang kami menghadiri acara penutupan yang dikemas dengan konsep cultural night... indahh... indah sekali... hari itu saya merasakan ruh sumpah pemuda... kami memiliki background yang berbeda.. kami tumbuh dari jenis-jenis gerakan yang beragam.. ada yang tumbuh di luar negeri.. ada yang jadi aktivis anak, pendidikan... lingkungan... ada yang memiliki backgroud eksternal maupun lembaga-lembaga kampus... sangat beragam.. benar-benar beragam.. tiga hari kami bersidang, walau banyak pendapat yang berbeda.. tapi spirit kami sama, untuk membangun bangsa, alott... tapi kami sama-sama legowo.., mengingat lampung dengan bumi seribu konflik, perbedaan antar gerakan begitu terasa, tapi malam ini berbeda, kami adalah teman, kakak, adik, saudara, kami memiliki semangat yang sama untuk indonesia yang lebih baik. aku tak lagi merasa sendiri, sering disini aku di cap aneh karena memiliki toleransi ynag menurut mereka berlebih... tapi malam ini aku mebuktikan, semua itu hanya masalah manajemen... masalah kedewasaan... masalah kelegowoan... dan kami mampu satu... berbahasa satu... memiliki semangat satu... memiliki cita-cita yang satu... dan yang terpenting, kami memiliki karya..!

terima kasih nasi goreng kemang... terimakasih parlemen muda.. aku tidak peduli dengan opini negatif dan positif diluaran sana... inilah personal thought-ku untuk parlemen muda... dan hari ini aku kembali melihat optimisme bangsa ini untuk bangkit... suara pemuda, nurani bangsa !


Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita

Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya

Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama


Sejak jumpa kita pertama
Kulangsung jatuh cinta
walau kutahu kau ada pemiliknya
Tapi ku tak dapat membohongi hati nurani
Ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini

Maka ijinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkah ku sekedar sayang padamu



Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami, beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Memang semua ini milik kita, sendiri

Hanya alang alang pagar rumah kita
Tanya anyelir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun semua itu punya kita
Memang semua itu milik kita

Haruskah kita beranjak ke kota
Yang penuh dengan tanya

Lebih baik disini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
Semuanya ada disini
Rumah kita