Keinginan untuk menuliskan ini diawalai ketika hanif bilang "ce, masak yuukzz..." "masak apa?? gk ada yang bisa dimasak.." "ada...! ayo geh kedapur..." "cuma ada kubis," "kita bwt suup yuukz..." "eh... diiris tipis-tipis kaya mie enak nie kaya'nya". and... "awsome taste.... !! i never thought klw rasanya akan seenak itu.. kubis yang dimasak dalam keterbatasan, memberikan rasa bahagia dan hangat... namun terkadang mengalir rasa sedih dalam setiap suap rasanya... mungkin ini sup kubis ternikmat yang pernah saya rasa... sesuatu yang sulit terulang.. bukan hanya krn rasa dilidah.. tp juga awsome taste yang menyentuh hati dengan perlahan....

***

dulu, saya punya kakak, punya mb, punya rumah, dan belajar menjadi kakak.. rentang-rentang momment bahagia, belajar, hingga konflik yang tak terhapuskan begitu saja.

***

dulu, aku dan dua sahabatku mengikuti sebuah pelatihan dibulan puasa, sesuatu yang kami anggap mampu menghantarkan kami pada kedasyatan dunia kampus, hal terindah yang teringat saat itu adalah ketika saya harus syok terapi krn terus ditekan untuk hafalan dan juga manajemen aksi hujan-hujanan di bulan ramadhan... itu aksi pertamaku, walau bukan sebuah aksi sungguhan...

***

masih pada kisah ramadhan, kami menjerit bahagia di depan gedung G krn dosen kami ndk masuk, itulah pertama kali kami mengenal sebuah rumah peradaban di cengkeh sana... kami berjalan gontai bertiga, dengan tergopoh, walau kami sampai sana, sebagian sudah pulang, itulah kisah kami kala itu...




saat itu ramadhan., perasaan bercampur aduk tak karuan, antara kasihan, jengkel, menahan kesabaran, dan ingin marah, itu kali pertama aku benar-benar terjun bersama anak-anak jalanan.... berbagi ta'jil dan baju lebaran...

***

dulu kami membanggakan kecerdasan senior-senior kami, diskusi-diskusi berat yang sebenarnya saya juga ndk ngerti ngomongin apa, yang menurutku hanya berputar-putar tanpa aturan...

***

dulu aku menyaksikan salah seorang sahabatku begitu bersemangat menjadi tim sukses salah satu calon presiden, sempat berkonflik, dan yang kutau hanya seruu, tnpa aku terlibat didalamnya...

***

setelahnya aku ikut sebuah aksi deklarasi, ... ahhhh !!! aku tak tahu maksudnya kala itu !!

***

aku pernah asing dirumah ini, krn aku terlalu sibuk diluar, tapi aku juga pernah merasa begitu bersahabat..,

***

malam itu begitu dingin., hari hujan di jakarta... msh kuingat secangkir teh yang terasa begitu nikmat, itulah teh ternikmat yang selama ini kuminum...

***

hahay...! saat kami harus berlari di tangga-tangga stasiun gambir, hanya berlari mengejar kereta, lupa betapa tingginya tangga itu, kami berfikir untuk berlari sekencang mungkin, dan itu hal konyol yg pernah kulakukan, entah akan pulang dengan apa, yang penting sampai dulu...

***

malam itu kami berjalan cukup jauh, malam hari, berdelapan, tujuh dari lampung... dan satu dari semarang... satu minggu menyatu dengan penduduk, sesat fikir, pencerahan, clash of civilization, mandi lumpur, rowo jombor, dan berakhir dibukit berpetir menggelegar...

***

kala itu banyak konflik, seperti ada dua kutub, tak sedikit yang tiba-tiba hilang., aku rindu malam-malam mengelola pelatihan, bahkan pernah, konsumsi, observasi, dicover oleh satu orang... masa itu pernah ada...

***

ada malam-malam dimana kami benar-benar berkonflik, ada hari dimana saya tertawa dengan akrabnya, ada waktu dimana kami belajar dewasa...

***

ada forum-forum nasional yang buatku terdiam..

***

ada juga malam, ketika kami tersesat dalam kegelapan, ada kisah siang yang mengundang tawa penuh kenangan...

***

ada rumah perubahan yang kami impikan, ada saat - saat saya harus berpamitan krn memiliki sikap beda..

***

ada keluarga.., ada purnama yang kuhitung setiap bulannya..,

***

tidakkah kau sama sepertiku ??? merasa sepi, ketika rumahmu begitu ramai oleh orang-orang baru., tidakkah kau seperti diriku yang cemburu, ketika kau memiliki kisah-kisah baru tanpaku ??? tidakkah kau sama sepertiku, mengharap sebuah kata pamit ketika akan ditinggal. tidakkah kau sama sepertiku ?? yang menganggap ini rumah dengan sebagian porsi dihatimu...

***

ada rasa tak rela ketika kau mulai berbelok dari janji-janji awal,
ada rasa tanya, masihkah kenangan ini hidup walau kita terpisah oleh ruang dan konflik.

***

kini aku asing, sebagian tercerai. sebagian terbelok, sebagian ndk mengerti bahasa hati. sejauh apapun kita hari ini, masa ini pernah ada, menjadi wadah untuk kita berproses bersama.

***

dingin... panas.... manis... tangis.... "awsome taste !!!"


###

sebelum lembaran manis ini kututup dan memulai sebuah lembaran baru, aku hanya ingin kau tau, takkan kusentuh kau, apa yang menjadi milikmu dan apa yang menjadi hakmu. ketika sebuah prasangka timbul, lebih baik kau tanyakan langsung... bukankah aku selalu pamit padamu dalam setiap langkahku ? setidaknya pamitlah ketika kau hendak beranjak pergi... hingga ada saatnya aku bisa melambaikan tangan dan mengucapkan terima kasih untuk sebuah "awsome taste" dalam sepotong kisah hidupku.