Rindu sekali rasanya diskusi apa saja, membahas apa saja, bertukar pikiran dari Utara hingga ke Selatan. Hari ini terbayar sudah, 2,5 jam non stop jadi fasilitator konsultasi regional Parlemen Muda untuk topik "Akses Terhadap Pendidikan Berkualitas". Tak hanya sekedar diskusi, anmun juga terarah dan mencetuskan inovasi-inovasi baru. 

Duluuuu..... duluuu... saya sempat menjadi instruktur dalam waktu yang singkat dan beberapa kali memandu diskusi, mencoba mengarahkan pemikiran yang liar dan kebanyakan kasus yang sama temui dari para peserta adalah mengungkapkan hal-hal yang sifatnya normatif. Masih dulu juga, duluuuu.... saya sering diskusi dengan teman-teman yang memang terkenal suka diskusi seperti HMI, HTI, KAMMI, IMM, IPM, PII, dan lain sebagainya.

Beberapa saat yang lalu saya juga berdiskusi dengan teman-teman IFL nyaris hampir subuh gegara meributkan pengawalan pilkada, bagaimana mengemasnya dengan branding semenarik mungkin agar masyarakt lebih cerdas dengan tipu-tipu politisi. 

Semua itu wajar.... ! karena sebagian besar, bisa dibilang semua dari mereka adalah aktivis yang memang memiliki kepedulian khusus dengan hal-hal semacam itu. Namun hari ini benar-benar luar biasa, luar biasa, bertemu dengan teman-teman baru yang mungkin belum pernah terlibat dengan aktivitas seperti ini dan membicarakan 5 isu pentingg di Indonesia. What a surprise ! tidak berhenti pada ruang pengamatan masalah, namun mereka memiliki ide-ide penyelesaian yang inovatif, kreatif dan aplikatif. 

Selanjutnya saya semakin menyadari bahwa mereka juga benar-benar menggunakan basic keilmuan yang mereka miliki dalam diskusi tadi, mulai dari hukum, ekonomi, pendidikan, sehingga diskusi menjadi lebih tajam, menyeluruh, penuh pertimbangan dan ide. 

Hingga malam ini dan menulis posting di blog ini saya masih menari-nari di ruang ide yang mereka suguhkan, sungguh selama ini saya sudah termakan branding bahwa diskusi yang luar biasa itu hanya milik golongan tertentu, namun hari ini saya menyadari ada "Intangible Asset" yang tidak banyak orang tau.

Terkadang branding atau pencitraan membuat karakter seseorang menjadi lebih kuat walau sebenarnya ada orang lain dengan kompetensi lebih namun hanya diam saja. Banyak orang pintar yang tidak didengar masyarakat karena citra intelektualitasnya lebih rendah dari orang lain yang sebenarnya tidak lebih pintar darinya. 

Namun lebih dari itu semua, hari ini saya menyadari bahwa aset bangsa ini masih begitu besar, masih banyak hal-hal yang belum kita eksplore. Dilain pihak saya juga merasa tertohok untuk lebih open minded dalam menilai orang, don't judge the book from the cover karena bisa saja orang tersebut adalah "Intengible Asset" yang memiliki potensi sangat besar.