Hari sudah sangat larut, bahkan sudah bisa disebut dini hari, namun saya masih terjaga di depan ACER ASPIRE ONE 722 untuk utak-atik ulang blog yang selama ini menjadi tempat bernaung hasil ketikan jemari kecil ini. masih terngiang apa yang dikatakan oleh salah seorang teman, "bulan depan, mb mw ngalahin jumlah visitormu can...." saya hanya menjawab dengan canda, "he he... mb dapet visitor 4000, candra udah dapet 10.000"..

Blogging itu menyenangkan, hanya itu tujuanku, ditengah rutinitas kuliah, organisasi, kerja, saya bisa refresh bareng satu atau dua jam untuk menceritakan hal-hal kecil yang saya dapat hari itu. saya bercerita tentang apa saja, tentang kawan lama, kuliah, aktivitas.. yahh.. itung-itung melatih kelihaian merangkai kata. saya tak peduli ada yang membaca atau tidak, yang penting saya suka.

Malam ini seperti biasa, saya iseng-iseng "nge-tag" link blog saya ke temen-temen yang masih online di FB. tidak banyak respon,... mungkin mereka sudah tidur. Tapi tiba-tiba ada yang membalas "terus semangat can.." dan kontan saya jawab "ayo, blogging... sedikit berbagi dengan yang lain" dan seketika itu ia menjawab "aku tak punya apa-apa untuk dibagi, setidaknya belum ."


huftt... saya menghela nafas sesaat, sebuah angan melayang ke kota metropolitan yang disebut jakarta. dalam hati bergumam, siapalah saya dibanding dirinya, seorang mahasiswi di bumi ruwa jurai dengan segala kekurangannya, bukan kota jakarta yang dekat dengan segala akses... siapalah saya, bukan seorang pimpinan lembaga atau punggawa gerakan, hanya seseorang yang namanya terdaftar di beberapa organisasi dan punya kapasitas yang biasa-biasa saja. namun kenapa saya berani berbagi cerita ???

saya memang bukan aktor di dalam sebuah cerita, bukan inspirator, buka orang yang berkapasitas, tapi apa salahnya jika kita menceritakan tentang orang-orang yang menginspirasi kita? apa salahnya jika kita bercerita tentang pengalaman berjumpa dengan orang-orang yang luar biasa. walau saya bukan orang yang berkapasitas itu, tapi saya orang yang beruntung karena bisa berjumpa dengan orang-orang yang berkapasitas.


Ibarat sebuah pembangkit tenaga listrik, saya bukanlah turbin penghasil energi, tapi saya bisa menjadi konduktor, ya.! penghantar untuk mengalirkan listrik-listrik itu kerumah-rumah, ya, saya hanya menghantarkan aliran listrik, tapi saya tidak pernah tahu, rumah mana yang memiliki televisi, radio, lampu pijar, sehingga bisa merubah energi listrik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, atau mungkin ada rumah-rumah tertentu yang punya mesin-mesin produksi, mereka memproduksi pakaian, makanan, perkakas, dll. atau ada yang punya komputer dirumahnya, ia sedang menggerakkan jari-jarinya untuk menulis sebuah buku baru, atau merancang sebuah sofware baru yang siap menggemparkan dunia.... luar biasa.... !!! saya tidak pernah tau berlian jenis apa yang terpendam dalam pribadi setiap manusia, karena tugas saya sederhana, sesederhana menjadi seorang penghantar yang biasa-biasa saja. dan inilah wujud syukur saya pada Sang Pemberi Kesempatan.