Semenjak IFL muncul dalam kancah dunia aktivisme, terlebih dengan program School of Volunteers, Iman Usman kerap menjadi perbincangan dikalangan teman-teman saya. Mulai dari aktivis senior, hingga yang baru-baru dan memiliki hobi mengikuti twitternya. Saya sendiri pernah dua kali diberi kesempatan untuk bertegur sapa dengan sosok muda inspiratif ini dua kali. Kali pertama ketika ajang Parlemen Muda Indonesia dan kali kedua adalah di opening Indonesia MUN kemarin.

Bahkan saya kerap mendapatkan informasi mengenai beliau dari teman-teman saya, wahhh.... Iman jadi mapresnas ! wahhh..... iman lagi ke jerman.... dan waaahhh.... waaahhhh yang lain. Merekapun jadi lebih sering membicarakan do’i dengan saya paska saya pulang Parlemen Muda dan mereka tau bahwa saya juga mengenalnya. 

Saya juga masih ingat komen salah satu senior saya ? “Candra kenal Iman ??? Beliau itu anak muda yang cerdas dan memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, dukungan orang-orang disekitarnya juga kuat”.

Begitulah.. hingga suatu hari teman saya berkata “senang ya jadi orang-orang kaya Iman, bisa berbuat banyak untuk orang lain.... bisa keluar negeri... bla... bla...”. Saat itu saya menjawab.... “you are special ! same with him....”. 

Pernah dengar tidak kisah seorang penumpang kapal yang mabuk laut ? saat itu ada seorang penumpang kapal dan dia mabuk laut, karena tidak tahan, ia menepi ke pagar kapal dan muntah. Dikala ia sedang muntah ia mendengar seseorang terjatuh dari kapal. Dalam hati si pemabuk laut ia ingin sekali menolongnya, tapi jangankan berenang, duduk diatas kapal saja ia mabuk berat. Lalu kemudian ia melihat ada lampu gantung dan berfikir untuk menjulurkan lampu tersebut kearah laut, itulah hal yang bisa saya lakukan pikirnya.... Dan ternyata setelah orang itu selamat dan diwawancara, beliau berkata “saya sudah hampir tenggelam dalam kegelapan, namun ketika itu ada sebuah lampu yang membuat saya bisa melihat tangan penyelamat dan meraihnya”. 

Begitulah dalam opini saya, bahwa Allah telah menciptakan manusia beserta perannya tersendiri. Ada orang yang diberi kapasitas untuk membuat karya-karya besar, dan ada yang diciptakan untuk membuat karya-karya kecil. Sama seperti cerita diatas, ada yang berperan sebagai regu penyelamat dengan keahlian khusus, dan ada kesederhanaan seseorang pemabuk laut yang mencoba melakukan apa yang ia bisa, hingga pada akhirnya mereka menghasilkan kisah yang indah dalam sejarah manusia. Iman Usman adalah sosok yang menginspirasi... sama seperti dick doank, ridwan kamil, goris mustaqim, dll. Dan teman saya juga sosok yang menginspirasi. So, everybody is special, depend on “you want to do something or not”. Akhir kata saya ingin mengutip kata-kata dalam profil picture teman saya “sebutir pasirpun bisa menjadi mutiara”. Apa lagi denganmu ?